Layanan Pengaduan SMAN 18 Kota Bekasi

Layahan Pengaduan SMAN 18 Kota Bekasi

Pengaduan melalui Applikasi dari Android khusus Kota Bekasi - Langsung ke Walikota
Download app "Sorot" (Sorot - Smart City on The Spot)

Pengaduan Pendidikan
1. Layanan Pengaduan Pendidikan Kota Bekasi | sms centre @Disdik_Kota : Ketik
DIK <spasi> isi pesan kirim ke 4676-9436-037 (max 160 character)

2. Pengaduan/laporan terkait Pendidikan di Kota Bekasi silahkan mention/email ke
@Disdik_Kota : diknaskotabekasi@yahoo.com
Twitter Disdik Kota Bekasi : @Disdik_Kota
 
Pengaduan Bersifat NasionalMisal : ke Depdikbud dan pemangku kepentingan (Lembaga Terkait)

https://www.lapor.go.id/
Read More »

Pendidikan vs Pengajaram

Siswa perlu mengetahui apa itu yang dimaksud dengan Pendidikan dan apa yang dimaksud dengan Pengajaran.

Pendidikan yang berasal dari kata Didik adalah bagian dari proses belajar mengajar ke arah yang positif.

Sementara Pengajaran yang berasal dari kata Ajar adalah bagian dari proses Belajar Mengajar yang arahnya bisa saja macam-macam.

Contoh Kalimat : 
  • Orang itu mendidik anak-anaknya agar kelak anak-anaknya menjadi orang yang berguna bagi Nusa dan Bangsa.

  • Orang itu mengajari temannya bagaimanan caranya mencopet


Jadi Kata Didik harus diikuti dengan kalimat yang positif, tetapi kata Ajar tidak harus diikuti kalimat yang positif.

Belajar mengajar dalam konteks didik, dan berprilaku #StandarTunggal, akan menghasilkan Pemimpin yang Luhur, tidak seperti dagelan DPR dan DPRD sekarang ini, dimana Anggota Dewan Yang Terhormat melakukan hal-hal yang tidak Terhormat. 
Read More »

Pemimpin Yang Bersih

Sekolah yang bersih akan menciptakan Pemimpin yang Bersih dari KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme)

Menciptakan Sekolah yang bersih berawal dari Bupati/Walikota yang juga bersih dari KKN, serta berkomitmen akan janji-janji saat Pilkada. Hal ini semestinya sudah dicontohkan oleh pemimpina yang lebih tinggi lagi, yakni Gubernur Provinsi Jawa Barat.

SMA adalah wadah para pemuda penerus bangsa yang memiliki potensi sebagai pemilih pemula, sehingga Lingkungan juga harus mengarahkan pada hal-hal yang positif, disamping para guru-gurunya juga harus Tut Wuri Handayani.

Implementasi dari Tut Wuri Handayani, dimana guru harus memberikan contoh, bukan hanya bicara tetapi berkelakuan sebaliknya.

Dengan Tut Wuri Handayani, guru harus memiliki sifat dan karakter yang #StandarTunggal, sehingga siswa benar-benar merasakan konsekwensi yang diberikan oleh Guru kepada siswa, adalah konsekwensi yang mengikat pada semua anggota di lingkungan Sekolah.

Guru yang #StandarGanda akan memberikan celah bagi Guru yang bersangkutan sebagai orang yang tidak berpendidikan, juga tidak memiliki Budi Pekerti yang luhur.

Karena Guru yang #StandarGanda dapat dikatakan sebagai seseorang yang mencerminkan #KepribadianGanda dimana tidak layak untuk turut serta berpartisipasi dalam proses Belajar Mengajar. Hal ini akan membahayakan para siswa/siswi nya.

Jika contoh lingkungan Pemerintahan mulai dari Gubernur, Bupati/Walikota, hingga guru-gurunya memiliki #StandarTunggal, maka niscayalah kita akan dapat dengan mudah menciptakan Pemimpin-pemimpin masa depan yang bersih.
Read More »